Cara Peluncuran Liferaft

Life raft merupakan salah satu alat safety kapal yang harus dipenuhi diatas kapal terutama kapal yang membawa penumpang. Alat keselamatan ini digunakan untuk menyelamatkan penumpang dan awak saat situasi darurat seperti saat kapal tenggelam. Agar proses penyelamatan dapat berjalan dengan lancar, kru kapal harus memahami dengan baik cara peluncuran liferaft yang benar.

Life raft adalah sebuah perahu yang terbuat dari karet dengan tenda pelindung. Life raft dilengkapi dengan sejumlah peralatan yang dirancang agar penggunaannya dapat bertahan hidup hingga tim penyelamat datang, biasanya hingga satu minggu. Perlengkapan yang umumnya ada di liferaft yakni mulai dari obat-obatan, makanan dan minuman darurat hingga sejumlah alat untuk pemberi sinyal darurat seperti SART dan alat piroteknik.

Sebagai alat keselamatan kapal, liferaft harus ditempatkan di tempat yang mudah di jangkau, biasanya di pinggir kapal. Alat keselamatan ini disimpan di sebuah tabung berwarna putih yang terbuat dari fibreglass. Umumnya satu liferat dapat memuat 6 -25 orang. Ada dua cara peluncuran liferaft yakni secara manual dan otomatis. Untuk peluncuran secara otomatis yakni dengan menggunakan HRU (Hydrostatis Release Unit).

1. Cara peluncuran secara manual

Berikut ini adalah langkah-langkah peluncuran liferaft secara manual:

Pastikan salah satu ujung painter line (tali pengikat) telah terikat pada bagian kapal dengan kuat.
Buka tali pengikat secara perlahan hingga liferaft terlepas dari penyangganya.
Periksa keadaan laut dimana liferaft akan diluncurkan.
Dengan 2 atau 3 orang, angkat liferaft secara horizontal, lalu lemparkan liferaft ke laut.
Tunggu hingga 20-30 derik agar liferaft dapat mengembang dengan sempurna
Turunkan tangga darurat (Embarkation Ladder)
Setelah mengembang, tarik liferaft secara perlahan menuju lambung kapal agar tidak terlalu jauh dari tangga darurat.
Turun dengan tangga darurat dan naik ke liferaft. Jika keadaan air cukup berombak, Anda dapat berenang menuju liferaft.
Jika kru dan penumpang sudah berada dengan aman di atas liferaft, lalu potong pinter line yang terlepas dari kapal dengan flotation safety knife.
Segera nyalakan SART (Search and Rescue Radar Transponder) dan EPIRB (Emergency Position Indicating Radio Beacon) untuk memberikan sinyal darurat.
Selain itu pakai alat piroteknik lainnya untuk mengirimkan sinyal darurat berupa visual seperti smoke signal di siang hari, dan gunakan hand flare atau rocket parachute saat malam hari.

2. Cara peluncuran liferaft secara otomatis dengan HRU

HRU (Hydrostatic Release Unit) adalah alat yang dapat membantu liferaft mengembang secara otomatis. Pada kedalam empat meter, cover box liferaft akan terbuka secara otomatis dengan HRU. HRU digunakan sebagai penghubung antara cover box dengan deck kapal. Alat ini akan dipasangkan pada tali penghubung (painter line) yang merupakan tali penahan terhadap bagian deck kapal.

Langkah peluncuran liferaft dengan HRU:

Ketika kapal tenggelam di kedalaman 4 meter, maka HRU akan terbuka secara otomatis akibat adanya tekanan dari air laut.
Didalam box terdapat flotation safety knife (pisau kecil) yang akan digunakan untuk memotong tali penahan.
Ketika tali terpotong, maka liferaft akan mengembang dan mengapung ke permukaan air. Jika maka liferat siap digunakan.

Itulah dua cara peluncuran liferaft yang dapat dilakukan jika terjadi keadaan darurat di atas kapal. Bagi Anda yang membutuhkan liferaft, Anda dapat menghubungi PT Velasco Indonesia Persada. Kami menjual liferaft dan alat keselamatan kapal lainnya yang sesuai dengan SOLAS dengan harga terjangkau.