Kalau kita bicara soal keselamatan di kapal, banyak orang langsung terbayang pada pelampung, sekoci, atau alat komunikasi darurat. Padahal ada satu alat sederhana tapi vital: embarkation ladder atau tangga embarkasi. Tangga ini menjadi jalan utama bagi awak maupun penumpang saat proses evakuasi menuju sekoci atau life raft. Nah, salah satu hal yang sering membingungkan adalah soal ukuran tangga embarkation ladder. Sebenarnya seberapa panjang sih tangga ini? Bagaimana cara menentukan ukurannya supaya sesuai dengan kapal yang kita miliki? Artikel ini akan membahas dengan gaya santai tapi tetap lengkap, supaya Anda tidak salah pilih.
Apa Itu Embarkation Ladder?
Embarkation ladder adalah tangga yang dipasang di sisi kapal untuk akses turun ke sekoci atau life raft. Tangga ini biasanya dibuat dari tali manila atau tali sintetis berkekuatan tinggi, dengan anak tangga dari kayu keras atau fiberglass yang anti selip. Bedanya dengan pilot ladder adalah fungsinya: kalau pilot ladder lebih sering dipakai untuk naik-turun petugas pelabuhan, embarkation ladder khusus dipakai dalam keadaan darurat.
Dengan kata lain, tangga ini ibarat “jalur darurat” yang harus selalu siap sedia. Karena menyangkut keselamatan, ukurannya tidak bisa sembarangan. Ada standar internasional yang mengatur, khususnya dari SOLAS (Safety of Life at Sea).
Baca juga : Jual Embarkation Ladder Kapal SOLAS
Kenapa Ukuran Embarkation Ladder Penting?
Ukuran embarkation ladder menentukan apakah tangga tersebut bisa dipakai dengan aman atau tidak. Bayangkan kalau tangganya terlalu pendek—awak kapal bisa kesulitan mencapai life raft yang posisinya di air. Sebaliknya, kalau terlalu panjang, tangga bisa melambai-lambai di laut dan menyulitkan proses evakuasi.
Selain itu, ukuran juga berhubungan dengan:
-
Stabilitas: tangga harus cukup panjang untuk mencapai titik boarding di air dengan aman.
-
Kenyamanan: jarak antar anak tangga tidak boleh terlalu jauh agar mudah dipijak.
-
Standar keselamatan: ukuran harus mengikuti aturan internasional agar memenuhi inspeksi pelayaran.
Baca Juga : Mengupas Tuntas Dunia Tangga di Atas Kapal
Standar Ukuran Embarkation Ladder Menurut SOLAS
Menurut regulasi SOLAS, embarkation ladder harus memenuhi beberapa ketentuan standar, di antaranya:
-
Panjang tangga
Panjang minimal menyesuaikan dengan tinggi kapal dari titik embarkasi sampai permukaan air. Biasanya, ukuran yang dipakai di pasaran berkisar 6 meter, 9 meter, 12 meter, hingga 15 meter. -
Jarak antar anak tangga
Rata-rata sekitar 310–350 mm (31–35 cm), sehingga nyaman untuk pijakan. -
Lebar anak tangga
Biasanya antara 400 mm (40 cm), cukup untuk pijakan kaki dengan aman. -
Material anak tangga
Harus anti selip, bisa dari kayu keras, fiberglass, atau bahan lain yang tahan air laut. -
Tali utama
Biasanya dari tali manila atau tali sintetis (polypropylene, polyester) dengan diameter ± 20–24 mm, cukup kuat menahan beban beberapa orang sekaligus.
Contoh Ukuran Embarkation Ladder di Pasaran
Supaya lebih jelas, berikut gambaran umum ukuran yang sering tersedia:
-
6 meter → cocok untuk kapal kecil atau kapal dengan freeboard rendah.
-
9 meter → sering dipakai di kapal niaga ukuran sedang.
-
12 meter → umum dipasang di kapal besar, misalnya kapal kargo atau tanker.
-
15 meter → digunakan di kapal dengan freeboard tinggi atau kondisi tertentu.
Beberapa produsen bahkan bisa membuat ukuran custom, tergantung kebutuhan pemilik kapal.
Baca Juga : Jual Pilot Ladder 9 Meter CCS Certificate
Cara Menentukan Ukuran yang Tepat
Nah, bagaimana caranya supaya tidak salah pilih? Berikut langkah sederhana:
-
Hitung tinggi freeboard kapal
Freeboard adalah jarak dari geladak utama (main deck) sampai permukaan air. Ini menjadi patokan utama panjang tangga. -
Tambahkan margin keamanan
Biasanya panjang tangga ditambah ±2 meter dari tinggi freeboard agar tangga bisa menyentuh air dengan stabil. -
Perhatikan posisi pemasangan
Titik pemasangan tangga bisa berbeda di tiap kapal. Pastikan tidak ada halangan seperti crane, pagar, atau struktur lain. -
Konsultasikan dengan klasifikasi kapal
Setiap kapal biasanya punya aturan tambahan dari badan klasifikasi (misalnya BKI, LR, ABS). Pastikan ukuran tangga sesuai dengan sertifikasi.
Tips Memilih Embarkation Ladder
Selain ukuran, ada beberapa hal lain yang patut diperhatikan:
-
Pilih material tali yang tahan air laut → biasanya polypropylene rope lebih awet dari manila.
-
Pastikan anak tangga anti slip → demi keamanan saat dipijak.
-
Periksa sertifikasi produk → pilih yang sesuai standar SOLAS dan sudah disertifikasi badan klasifikasi.
-
Cek kualitas sambungan → pastikan tali dan anak tangga terikat dengan kuat.
-
Pertimbangkan kondisi operasional kapal → kapal tanker, penumpang, atau kargo bisa punya kebutuhan berbeda.
Kesalahan yang Sering Terjadi
Banyak pemilik kapal yang asal beli tanpa memperhatikan ukuran. Akibatnya:
-
Tangga tidak bisa dipakai saat darurat karena terlalu pendek.
-
Anak tangga terasa licin karena tidak sesuai standar material.
-
Ukuran tidak sesuai sertifikasi, akhirnya gagal saat inspeksi keselamatan.
Makanya, jangan asal murah. Utamakan kualitas dan kesesuaian standar.
Contoh Kasus di Lapangan
Di beberapa inspeksi kapal, ada kejadian tangga embarkasi tidak lolos pemeriksaan karena panjangnya kurang dari freeboard kapal. Akibatnya, pemilik kapal harus mengganti dengan ukuran baru yang sesuai. Ini tentu merepotkan, apalagi kalau sudah waktunya berlayar.
Ada juga kasus tangga terlalu panjang hingga bagian bawahnya terseret arus laut. Kondisi ini membahayakan karena bisa tersangkut ke baling-baling atau struktur kapal.
Menentukan ukuran embarkation ladder bukan perkara sepele. Ukuran yang tepat akan memastikan awak kapal bisa turun dengan aman ke sekoci atau life raft. Standar SOLAS sudah memberikan panduan jelas mengenai panjang, jarak anak tangga, hingga material yang digunakan.
