Memahami dan Menghindari Snap Back Zone Kapal

Memahami dan Menghindari Snap Back Zone Kapal

Dalam dunia maritim, keselamatan menjadi prioritas utama untuk memastikan setiap operasi di atas kapal berlangsung tanpa insiden yang membahayakan nyawa atau menyebabkan kerugian besar. Salah satu risiko yang sering kali diabaikan tetapi memiliki potensi bahaya yang besar adalah Snap Back Zone. Fenomena ini terjadi ketika tali, kabel, atau rantai yang tegang tiba-tiba putus, dan bagian yang terlepas melenting kembali dengan kecepatan tinggi, menyebabkan risiko cedera serius atau bahkan kematian bagi siapa saja yang berada di sekitarnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang apa itu Snap Back Zone, bagaimana fenomena ini terjadi, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk memahami dan menghindari snap back zone kapal. 


Snap Back Zone adalah istilah yang digunakan dalam industri maritim, perkapalan, dan pekerjaan yang melibatkan penggunaan tali, kabel, atau rantai untuk mengangkat, menambatkan, atau menarik beban. Snap Back Zone mengacu pada area berbahaya di sekitar tali atau kabel yang tegang, yang dapat menjadi tempat potensi cedera serius atau bahkan kematian jika tali atau kabel tersebut putus dan “snap back” atau melenting dengan cepat.

Ketika tali, kabel, atau rantai mengalami tekanan ekstrem, misalnya saat menambatkan kapal atau mengangkat beban berat, mereka menyimpan energi potensial dalam bentuk elastisitas atau tegangan. Jika kabel tersebut putus atau tidak lagi mampu menahan beban, energi yang tersimpan dilepaskan dengan tiba-tiba, menyebabkan bagian dari tali atau kabel menantul kembali ke arah asalnya dengan kekuatan yang sangat besar. Inilah yang disebut sebagai snap back.

Penyebab Snap Back dan Mekanisme Terjadinya

Snap back biasanya terjadi ketika ada kegagalan dalam tali, kabel, atau rantai yang menahan beban berat. Berikut adalah beberapa penyebab umum yang memicu terjadinya snap back:

  1. Kegagalan Material: Tali atau kabel yang digunakan secara terus-menerus tanpa perawatan yang tepat dapat mengalami keausan. Serat atau komponen kabel yang rusak dapat melemahkan kekuatannya, sehingga lebih rentan putus saat terkena beban berat.
  2. Beban Berlebihan: Memaksakan tali atau kabel untuk menahan beban yang melebihi kapasitasnya bisa menyebabkan putusnya tali atau kabel secara tiba-tiba, yang menghasilkan efek snap back yang kuat.
  3. Tegangan yang Tidak Merata: Tegangan yang tidak terdistribusi secara merata di sepanjang tali atau kabel bisa menyebabkan beberapa bagian kabel menerima lebih banyak beban daripada yang lain, meningkatkan risiko putusnya tali pada titik yang paling lemah.
  4. Faktor Lingkungan: Kondisi cuaca ekstrem, seperti angin kencang, gelombang tinggi, atau kelembapan, dapat mempercepat degradasi tali atau kabel. Paparan terus-menerus terhadap air asin, sinar UV, dan suhu ekstrem dapat membuat bahan kabel lebih rapuh.
  5. Kesalahan Operasional: Kesalahan dalam pengaturan tali atau kabel selama operasi tambat atau pengangkatan beban juga dapat menyebabkan tegangan yang berlebihan di satu titik, memicu putusnya tali dan mengakibatkan snap back.

Baca Juga : Rekomendasi Tali Kapal Berkualitas

Dampak dan Bahaya Snap Back

Bahaya dari snap back sangat serius. Ketika tali atau kabel putus dan melenting, kecepatannya bisa sangat tinggi, dan area dampaknya luas. Dampak dari snap back dapat menyebabkan:

  • Cedera Serius: Benturan dari tali yang melenting bisa menyebabkan cedera parah, termasuk patah tulang, cedera kepala, dan trauma tubuh lainnya. Dalam beberapa kasus, cedera tersebut bisa bersifat permanen atau fatal.
  • Kematian: Dalam situasi terburuk, orang yang berada di Snap Back Zone bisa kehilangan nyawa akibat terkena tali atau kabel yang melenting dengan kekuatan besar.
  • Kerusakan Peralatan: Selain cedera pada kru kapal, snap back juga bisa menyebabkan kerusakan serius pada peralatan kapal, seperti winch, capstan, atau alat penambat lainnya, yang berpotensi menambah biaya perbaikan.

Area Snap Back Zone pada Kapal

Untuk menghindari bahaya yang terkait dengan snap back, penting bagi kru kapal untuk memahami di mana Snap Back Zone berada dan bagaimana cara menghindarinya. Snap Back Zone biasanya terletak di area di mana tali atau kabel mengalami tegangan yang besar, seperti di sekitar winch, capstan, fairlead, atau sistem tambat. Jika tali atau kabel tersebut putus, bagian yang tegang akan melenting kembali ke arah asalnya, membentuk zona berbahaya di sekitar jalur lintasan tali.

Ciri-ciri Snap Back Zone:

  • Biasanya terletak di sepanjang lintasan tali atau kabel tegang, terutama di area di mana tali diikat atau ditarik oleh winch atau capstan.
  • Area di mana tali melingkar atau melewati alat tambat (seperti fairlead atau pulley) sering kali menjadi area berisiko tinggi untuk terjadinya snap back.
  • Snap Back Zone dapat mencakup area yang lebih luas tergantung pada panjang dan jenis tali, serta seberapa besar tegangan yang dialami tali tersebut.

Cara Menghindari Bahaya Snap Back Zone

Untuk mencegah cedera atau kematian akibat fenomena snap back, perusahaan pelayaran dan industri yang terkait dengan penggunaan tali atau kabel harus mengambil langkah-langkah keselamatan berikut:

  1. Pelatihan Keselamatan: Pekerja harus diberi pelatihan yang memadai tentang bahaya Snap Back Zone dan cara mengidentifikasi serta menghindarinya selama operasi tambat, pengangkatan beban, atau penggunaan tali dan kabel.
  2. Penandaan Visual: Di banyak kapal modern, Snap Back Zone umumnya ditandai dengan cat khusus atau pita di dek kapal, yang bertujuan untuk memberikan peringatan visual bagi para kru tentang area berbahaya yang harus dihindari selama operasi.
  3. Peralatan Berkualitas: Penggunaan tali, kabel, dan peralatan yang berkualitas tinggi dan memenuhi standar keselamatan maritim internasional dapat mengurangi risiko putusnya tali selama operasi. Peralatan harus diperiksa secara berkala untuk memastikan tidak ada kerusakan yang bisa menyebabkan kegagalan.
  4. Manajemen Beban yang Baik: Mengawasi beban dan memastikan tali tidak digunakan melebihi kapasitasnya adalah langkah penting untuk mencegah putusnya tali.
  5. Peningkatan Teknologi: Pertimbangkan penggunaan tali berbahan sintetis modern yang memiliki elastisitas lebih rendah, sehingga risiko snap back berkurang jika tali putus. Bahan ini dirancang untuk meredam energi yang dilepaskan, mengurangi potensi bahaya.

Dapat disimpulkan, Snap Back Zone adalah salah satu area paling berbahaya di kapal yang sering kali tidak disadari oleh kru. Dengan memahami dan menghindari snap back zone kapal maka dapat mengurangi risiko cedera atau kematian akibat snap back dapat dikurangi secara signifikan.

PT. Velasco Indonesia Persada mendukung keselamatan kru kapal dan menawarkan berbagai produk keselamatan yang dirancang untuk mencegah kecelakaan di tempat kerja.  Sebagai distributor alat kapal terpercaya, kami menawarkan berbagai alat kapal seperti tali kapal, rantai dan wire rope berkualitas tinggi, sehingga resiko Snap Back Zone dapat di hindari. Jika Anda membutuhkan alat kapal atau ingin bertanya-tanya seputar produk dan harga alat kapal yang kami tawarkan, Anda dapat langsung menghubungi tim kami melalui email, telepon dan whatsapp. 

Baca Juga : Distributor Tali Kapal PP Mono dan Mix Rope YSR

 

VELASCO INDONESIA PERSADA adalah distributor dan Supplier Tali Kapal di jakarta dan juga menjual Tali PE, Tali PP Multifilament dll, dengan pelayanan terbaik di Jakarta. Kami juga menjual alat kapal, Tali PP Monofilament, Tali Manila, Tali Megaflex  Lihat produk kami lainnya di sini. Rantai, rigging, wire rope, alat keselamatan kapal, peralatan safety, chemical product Semua barang yang kami jual dilengkapi sertifikat dan berkualitas. Selain itu, kami juga melayani open reseller. Silahkan Hubungi (021) 690 5530 atau [email protected]. Sosmed kami Instagram dan Facebook Atau lihat produk kami lainnya di sini.

Picture of Velasco Administrator

Velasco Administrator

Leave a Replay

PT VELASCO INDONESIA PERSADA

Distributor alat kapal, alat safety, dan alat industri dengan pelayanan terbaik di Jakarta Barat, Indonesia.

Hubungi kami di (021) 690 530 atau [email protected]

Artikel Terakhir

Artikel Terakhir