Konstruksi Tali Baja dan Fungsinya merupakan kombinasi susunan kawat-kawat yang terangkai dalam sebuah tali baja. Ada banyak jenis tali baja berdasarkan konstruksinya, dan setiap jenis tersebut punya fungsi masing-masing. Namun sebelum membahas itu, perlu diketahui bahwa setiap tali baja memiliki beberapa bagian penting yaitu: core (inti dari tali baja), wire (kawat besi) dan strand (sekumpulan kawat besi yang telah dipilin.
Konstruksi Tali Baja, Mulai dari Core
Setiap tali baja mempunyai core atau inti, yaitu bagian tengah yang menjadi pusat dari tali baja. Terdapat beberapa macam core berdasarkan materialnya, seperti yang dijabarkan di bawah ini.
- FC. Fiber Core. Ada natural fiber core (NFC) ada juga synthetic fiber core (SFC). Ada juga istilah hemp core (HC) dari tali manila. Sebaiknya tidak digunakan di suhu lebih dari 100 derajat Celcius.
- WC. Steel core, bisa digunakan di suhu mencapai 250 derajat Celcius.
- WSC. Wire strand core.
- WRC. Wire rope core.
- IWRC. Independent wire rope core.
- EPIWRC. Independent wire rope core dilapisi polimer.
- EFWRC. Wire rope core dilapisi fiber.
- ESWRC. Wire rope core dilapisi polimer.
- PWRC. Parallel wire rope core.
- KWSC. Compacted wire strand core.
Dari sekian banyak jenis itu, beberapa core tali baja yang banyak beredar adalah IWRC, FC, HC, dan WSC. Tali baja dengan core dari fiber punya karakter yang lebih fleksibel namun nilai working load limit-nya (WLL) lebih rendah. Sebaliknya, core dari besi punya kekuatan yang lebih besar, namun kurang fleksibel dibandingkan core dari fiber.
Baca juga : Distributor Webbing Sling / Sling Belt
Konstruksi Tali Baja Berdasarkan Layer
Seperti dijelaskan di atas, konstruksi tali baja merupakan informasi tentang bagaimana core, strand dan kawat besi (wire) tersusun. Dalam menyusun sebuah tali baja, ada beberapa jenis metode, yang bisa dibedakan berdasarkan jumlah layer dan spesifikasinya. Lebih jelasnya bisa dipahami dalam penjelasan berikut ini.
- Single layer: memiliki 1 layer, contoh paling umum adalah 7 wire strand, yang terdiri dari 1 core dan 6 strand mengelilingi core tersebut.
- Seale: terdapat 2 layer yang mengelilingi sebuah core, dengan jumlah wire yang sama pada setiap layer, disusun sedemikian rupa sehingga layer bagian luar (dengan wire berdiameter lebih besar) dapat menempel rapat pada setiap cekungan di layer bagian dalam (dengan wire berdiameter lebih kecil).
- Filler wire: terdapat 2 layer dengan ukuran diameter yang seragam, ditambah dengan 1 layer dengan ukuran diameter setengahnya mengisi setiap celah yang ada.
- Warrington: terdapat 2 layer, layer bagian dalam terdiri dari wire dengan diameter yang seragam, sementara layer bagian luar terdiri dari campuran wire berdiameter besar dan wire berdiameter kecil.
- Combined patterns: susunan wire rope menggunakan dua atau lebih konstruksi yang berbeda.
Konstruksi Tali Baja Berdasarkan Jumlah Wire dan Strand
Setiap tali baja atau wire rope memiliki kode angka yang menunjukkan jumlah wire dan strand yang ada dalam sebuah tali baja. Contohnya sebuah tali baja tipe 6×19, angka pertama (6) artinya ada 6 strand dalam tali baja tersebut, angka kedua (19) menunjukkan klasifikasi jumlah wire dalam satu strand.
Jadi tali baja 6×19 belum tentu terdapat 19 wire per strand, tapi bisa bervariasi antara 16 hingga 26 wire per strand. Hal ini tergantung pada susunan konstruksi yang digunakan. Tali baja 6×19 bisa jadi merupakan 6×19 Warrington with Fiber Core, 6×19 Seale with IWRC, 6×26 Warrington Seale with IWRC, atau 6×25 Filler Wire with IWRC.
Lebih jelasnya tentang jumlah strand per rope dan jumlah wire per strand dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Konstruksi Tali Baja dan Fungsinya
Setelah memahami seluruh konstruksi wire rope yang telah dijelaskan di atas, lantas bagaimana cara memilih wire rope yang tepat? Jawabannya, sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Karena tidak ada satu pun wire rope yang dapat digunakan untuk semua kebutuhan. Setiap tali baja dibuat untuk fungsi tertentu yang belum tentu sesuai dengan fungsi yang lain.
Setiap konstruksi di atas memiliki konsekuensi pada fleksibilitas, kekuatan WLL, harga, dan lain sebagainya. Karena itu pilihlah wire rope yang paling cocok untuk keperluan Anda. Karena salah memilih wire rope dapat berakibat fatal, baik pada barang maupun pekerja yang ada di sekitarnya. Tabel berikut ini menjelaskan jenis wire rope sesuai dengan karakteristiknya. Untuk lebih jelas, sebaiknya konsultasi dahulu dengan distributor tali baja yang terpercaya agar dapat membantu Anda dalam memilih wire rope.
CHARACTERISTIC | GREATEST | LESS GREATEST | NOT SO GREAT | LEAST |
Flexibility | 7×19 | 7×7 | 1×19 | 1×7 |
Tensile Strength | 1×19 | 1×7 | 7×19 | 7×7 |
Stretch Resistance | 1×7 | 1×19 | 7×7 | 7×19 |
Relative Cost | 7×19 | 7×7 | 1×19 | 1×7 |
Corrosion Resistance | Coated Stainless Steel | Bare Stainless Steel | Coated Galvanized Steel | Galvanized Steel |
Silahkan kontak kami VELASCO INDONESIA PERSADA adalah distributor dan Supplier wire rope di jakarta dan juga menjual fire hose, fire blanket, baju pemadam kebakaran, APAR, dll, dengan pelayanan terbaik di Jakarta. Kami juga menjual alat kapal, alat safety kapal, alat rigging, alat lifting, tali mooring, tali tambang, wire rope, webbing sling, Smoke Signal, Jangkar kapal, Jaket Pelampung, GPS dll. Lihat produk kami lainnya di sini. Semua barang yang kami jual dilengkapi sertifikat dan berkualitas. Silahkan Hubungi (021) 690 5530 atau [email protected]. Atau lihat produk kami lainnya di sini.