Baru-baru ini terjadi tragedi berkaitan dengan keselamatan penumpang di laut. Akhir Agustus lalu, sebuah perahu pompong tenggelam di sekitar perairan Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Di perahu tersebut tidak terdapat alat keselamatan penumpang, termasuk baju penyelamat atau baju pelampung. Padahal, peraturan pemerintah mewajibkan kapal penumpang dan perahu pompong untuk memiliki alat keselamatan penumpang. Tragedi naas ini menyebabkan sepuluh dari total enam belas penumpang kapal tersebut meninggal dunia, beberapa masih dalam pencarian, dan hingga saat ini dua orang terselamatkan karena sempat mendapat pelampung dari penyelamat. Lewat kasus ini, jelas bahwa alat-alat keselamatan penumpang di kapal,termasuk di antaranya baju penyelamat yaitu baju untuk melampung, sangat penting tersedia di kapal.
Baju penyelamat pelampung merupakan perangkat yang dirancang untuk membantu pemakai, baik pemakai yang sedang sadar maupun tidak sadar, untuk tetap mengapung dengan mulut dan hidung berada di atas permukaan air. Peraturan keselamatan untuk baju penolong dewasa pada kapal penumpang minimal 105 % dari jumlah seluruh penumpang yang ada di kapal. Sedangkan untuk baju penolong anak-anak minimal 10 % dari jumlah seluruh penumpang yang ada di kapal. Baju penolong harus disimpan ditempat yang terlihat dengan jelas di geladak kapal dan tempat berkumpul. Baju penolong juga dilengkapi dengan lampu dan tata cara pemakaiannya.
Terdapat dua jenis baju penyelamat berdasarkan bahannya, yaitu pelampung dengan isi busa styrofoam dan pelampung berisi balon udara. Baju ini berisi busa styrofoam merupakan baju pelampung paling sederhana dan banyak digunakan sebagai perangkat keselamatan kapal, bus air, dan perahu. Baju pelampung jenis ini bersarna oranye agar dapat dikenali di laut yang memberi latar gelap, serta dilengkapi dengan lampu yang hidup bila baterainya terendam air, dan peluit. Baju pelampung balon udara bentuknya tipis pada saat tidak digunakan, lalu dapat dikembangkan saat dibutuhkan dengan menarik pemicu udaranya yang akan mengisi ruang dalam baju pelampung. Baju pelampung jenis ini biasanya dilengkapi dengan peniup manual bila tabung CO2 tidak berfungsi. Baju pelampung ini seringnya digunakan untuk perlengkapan pesawat terbang.
Sudahkah Anda mengerti tentang pentingnya baju pelampung bagi penumpang kapal? Semoga dengan membaca artikel ini, Anda dapat menambah kesadaran dan kepedulian mengenai keselamatan pribadi Anda di kapal.