Pemerintah gencar melakukan pembangunan di Indonesia. Hal ini tercermin dari meningkatnya anggaran APBN tahun 2018 untuk sektor infrastruktur. Tahun ini pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 409 triliun, meningkat dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 387,3 triliun. Namun sayangnya, masih terjadi beberapa Kecelakaan Proyek di Indonesia dalam pembangunan infrastruktur tersebut. Hal ini menegaskan pentingnya alat keselamatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan proyek.
Berikut ini beberapa kecelakaan proyek yang terjadi hingga bulan Agustus 2018:
- Crane proyek double-double track di Matraman, Jakarta, jatuh.
- Beton LRT ambruk di daerah Kayu Putih, Jakarta.
- Beton proyek tol Depok – Antasari patah.
- Tali crane putus pada proyek Jembatan Kali Kuto.
- Tiang pancang proyek tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu ambruk.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Indonesia (A2K4I), Lazuardi Nurdin menyampaikan bahwa setidaknya terdapat 5 hal yang menyebabkan kecelakaan crane dapat terjadi. (dirangkum dari kumparan.com)
Pertama adalah kondisi pekerja saat kecelakaan terjadi. Apakah pekerja bekerja sesuai dengan shift, bisa jadi pekerja kelelahan sehingga tidak maksimal menjalankan crane.
Kedua adalah faktor pengawasan. Pengawas wajib memastikan pekerja dan peralatan dalam kondisi baik. Kelalaian pengawas bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan proyek.
Ketiga adalah faktor peralatan. Penting untuk melakukan pemeriksaan secara berkala apakah peralatan proyek yang digunakan dalam kondisi baik atau tidak. Juga penting untuk menggunakan peralatan sesuai dengan kapasitasnya. Kelebihan muatan akan berpotensi terjadi Kecelakaan Proyek di Indonesia.
Keempat adalah metode kerja. Setiap pekerjaan memiliki SOP (standard operating procedure) yang wajib dijalani. Melanggar SOP berdampak pada meningkatnya potensi kecelakaan.
Kelima adalah faktor eksternal seperti cuaca, hujan, serta angin. Faktor ini sangat mempengaruhi kerja proyek. Proyek sebaiknya dihentikan sementara apabila cuaca tidak mendukung.
Untuk mencegah agar kecelakaan proyek tidak terjadi, maka 5 faktor di atas wajib menjadi perhatian. Selain itu, setiap pekerja wajib menggunakan alat safety yang handal agar kerja proyek dapat aman dari celaka.
Alat safety wajib digunakan oleh siapa pun yang berada di lingkungan proyek. Beberapa contoh alat safety tersebut antara lain: earmuff, earplug, safety glasses, safety goggle, safety helmet, masker, safety body harness, safety shoes, wearpack, webbing sling atau sling belt, serta welding gloves.
Baca juga : Fungsi Telepon Satelit di Berbagai Kondisi
Silahkan kontak VELASCO INDONESIA PERSADA adalah distributor dan Supplier alat alat marine di jakarta dan juga menjual fire hose, fire blanket, baju pemadam kebakaran, APAR, dll, dengan pelayanan terbaik di Jakarta. Kami juga menjual alat kapal, alat safety kapal, alat rigging, alat lifting, tali mooring, tali tambang, wire rope, webbing sling, Smoke Signal, Jangkar kapal, Jaket Pelampung, GPS dll. Lihat produk kami lainnya di sini. Semua barang yang kami jual dilengkapi sertifikat dan berkualitas. Silahkan hubungi kami lewat Whatsapp (081290808833) atau 021 690 5530. Bisa juga melalui email ke [email protected] atau [email protected] Atau lihat produk kami lainnya di sini.